Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar natrium nitrat dan natrium nitrit dalam sampel lidah asin yang dijual di pasar-pasar Surabaya. Sampel diambil secara acak dari beberapa pasar tradisional dan supermarket, kemudian dianalisis menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Sebelum analisis, sampel disiapkan dengan metode ekstraksi asam yang disesuaikan untuk memisahkan nitrat dan nitrit dari matriks makanan. Proses ini melibatkan homogenisasi sampel, penambahan reagen pengendap, dan filtrasi untuk mendapatkan ekstrak yang jernih.

Untuk analisis kuantitatif, larutan standar natrium nitrat dan natrium nitrit digunakan sebagai acuan. Kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang yang spesifik untuk masing-masing ion. Konsentrasi nitrat dan nitrit dalam sampel kemudian dihitung berdasarkan kurva kalibrasi ini. Setiap sampel dianalisis dalam tiga ulangan untuk memastikan akurasi dan presisi data.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar natrium nitrat dan natrium nitrit dalam beberapa sampel lidah asin melebihi batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebanyak 60% dari sampel yang dianalisis menunjukkan kandungan natrium nitrit di atas ambang batas yang direkomendasikan, dengan kadar tertinggi mencapai 250 ppm. Sementara itu, kadar natrium nitrat dalam 40% sampel juga melebihi standar yang diperbolehkan, dengan rata-rata kandungan 150 ppm.

Sebaliknya, 40% sampel lainnya memiliki kadar natrium nitrat dan nitrit yang masih berada dalam batas aman. Variasi kadar antara sampel menunjukkan perbedaan kualitas pengolahan dan penanganan produk oleh produsen atau penjual di pasar Surabaya. Temuan ini menunjukkan adanya potensi risiko kesehatan yang perlu ditindaklanjuti dengan regulasi dan pengawasan lebih ketat.

Diskusi

Hasil ini menunjukkan bahwa ada sejumlah besar produk lidah asin di pasar Surabaya yang memiliki kandungan natrium nitrat dan nitrit di atas batas aman. Tingginya kandungan kedua senyawa ini dapat disebabkan oleh penggunaan berlebihan selama proses pengawetan atau kurangnya pemahaman tentang batas yang diizinkan. Perbedaan kadar yang signifikan antar sampel juga mengindikasikan tidak adanya standar yang konsisten dalam penggunaan zat pengawet ini di tingkat produsen atau penjual.

Penggunaan natrium nitrat dan nitrit yang berlebihan dalam makanan dapat memicu pembentukan nitrosamin, senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama kanker lambung. Oleh karena itu, hasil penelitian ini penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan produsen dan konsumen mengenai bahaya penggunaan zat pengawet yang tidak sesuai aturan.

Implikasi Farmasi

Temuan ini memiliki implikasi penting dalam bidang farmasi, terutama dalam hal keselamatan dan regulasi bahan tambahan makanan. Farmasis, sebagai tenaga profesional kesehatan, perlu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang risiko penggunaan bahan pengawet yang berlebihan. Pengawasan ketat terhadap produk-produk makanan yang beredar di pasar juga diperlukan untuk melindungi konsumen dari paparan bahan kimia berbahaya.

Selain itu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan metode analitik yang lebih cepat dan akurat untuk mendeteksi kadar bahan tambahan makanan. Peningkatan kapasitas laboratorium untuk melakukan pengujian yang lebih sering dan menyeluruh dapat membantu mencegah peredaran produk yang tidak aman di pasar.

Interaksi Obat

Natrium nitrat dan nitrit dalam dosis tinggi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu yang dikonsumsi oleh pasien. Misalnya, pada pasien yang menggunakan obat antihipertensi seperti penghambat ACE atau penghambat reseptor angiotensin, peningkatan nitrit dalam tubuh dapat menyebabkan hipotensi yang berlebihan. Selain itu, pasien yang menggunakan obat-obatan yang meningkatkan methemoglobin, seperti anestesi lokal tertentu, dapat berisiko lebih tinggi terhadap efek samping nitrit.

Interaksi potensial ini menunjukkan perlunya perhatian ekstra pada pasien dengan kondisi tertentu yang mungkin terpapar natrium nitrat dan nitrit melalui makanan. Oleh karena itu, informasi tentang kandungan nitrat dan nitrit dalam produk makanan menjadi sangat penting untuk disertakan dalam konsultasi farmasi, terutama pada pasien dengan kondisi kesehatan yang rentan.

Pengaruh Kesehatan

Paparan natrium nitrat dan nitrit dalam jumlah berlebih melalui konsumsi lidah asin dapat berdampak negatif pada kesehatan. Senyawa ini, terutama dalam jumlah yang tinggi, dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi di mana kapasitas darah untuk mengangkut oksigen terganggu. Kondisi ini berisiko tinggi terutama pada bayi dan anak-anak serta individu dengan gangguan enzimatik tertentu.

Selain itu, konsentrasi nitrit yang tinggi dalam makanan dapat memicu pembentukan nitrosamin, yang diketahui bersifat karsinogenik. Ini menyoroti pentingnya mengontrol kadar nitrat dan nitrit dalam makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang.

Kesimpulan

Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar lidah asin yang dijual di pasar-pasar Surabaya mengandung kadar natrium nitrat dan nitrit yang melebihi batas aman yang ditetapkan. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi risiko kesehatan bagi konsumen, terutama terkait dengan risiko karsinogenik dan gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh paparan senyawa tersebut. Diperlukan upaya pengawasan yang lebih ketat serta peningkatan kesadaran di antara produsen dan konsumen mengenai bahaya penggunaan bahan pengawet yang berlebihan.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pemantauan rutin dan regulasi yang lebih ketat oleh otoritas terkait untuk memastikan bahwa produk-produk yang beredar di pasar memenuhi standar keamanan pangan. Juga, edukasi kepada masyarakat mengenai risiko konsumsi bahan tambahan makanan yang berlebihan menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan publik.

Rekomendasi

Disarankan agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meningkatkan frekuensi dan intensitas pengawasan terhadap produk makanan olahan yang beredar di pasar, terutama yang menggunakan bahan pengawet seperti natrium nitrat dan nitrit. Pengujian acak yang lebih sering dan penerapan sanksi tegas terhadap pelanggaran akan membantu mengurangi peredaran produk yang tidak aman.

Untuk penelitian lebih lanjut, direkomendasikan untuk mengeksplorasi efek jangka panjang konsumsi nitrat dan nitrit dari makanan olahan pada kesehatan konsumen di Surabaya. Studi lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk mengembangkan teknik pengawetan alternatif yang lebih aman dan efektif tanpa menambah risiko kesehatan bagi masyarakat